Di antara malam yang sunyi dan waktu yang lambat,
Aku duduk sendiri,menatap langit yang pekat.
Di sana,entah di ujung mana engkau berada,
Ayah,ibu...rindu ini tak lagi bisa kutata.
Suara kalian masih terngiang ditelinga.
Tawa kecil di pagi hari,doa sebelum senja.
Namun kini hanya bayang,samar dan jauh.
Sementara hatiku memanggil dalam peluh.
Aku rindu pelukan yang hangat dan teduh,
Rindu masakan rumah,meski hanya sepiring penuh.
Lebih dari itu,aku rindu kehadiran.
Yang tak terganti oleh surat dan panggilan.
 
						 
                        
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
																	 
                 
             
                    