Hati yang rapuh, tak berarti mudah untuk dikhianati …
Hati yang selalu terbawa dengan perasaan, tak berarti mudah dirayu
Dengan tutur kata yang manis …
Janji yang ada, terbukti tidak menjamin untuk setia …
Memamang kau pintar, tahu akan segalanya, apapun yang kau inginkan bisa diraih
Dengan modal kecerdasan dan ketampanan wajah …
Tapi tolong, jangan membuat diri ini memohon bertekuk lutut pada Rabbku …
Jangan membuat diri yang lemah ini menangis tersedu-sedu,
Meminta kepada yang maha kuasa, dengan menghabiskan waktu malam tidurku
Yang hanya berdoa kepada rabb yang tak tidur, dan yang sebenarnya juga
Tidak membutuhkan ritualku ibadah kepadanya …
Letih kaki melangkah …
Tergontai badan terbawa …
Sayup dan buta mata memandang …
Lemah otak berfikir jernih …
Titik hitam dihati bertanda ma’shiyat …
Tanganpun mengadah keatas isyarat seseorang sedang berdoa,
Memanjatkan syukur yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata …
Ketika sebuah impian tak sesuai dengan apa yang diharapkan,
Yakinlah … ini bukan akhir dari segalanya,
Melainkan ujian awal yang mungkin mampu membangkitkan
seorang yang lemah seperti diriku menjadi orang yang kuat …
Berusaha tegar walaupun beribu masalah menghadang …
Belajar semangat tanpa penyemangat …
Belajar tersenyum saat kecewa …
Belajar ikhlas saat orang yang kita sayangi tak seperasaan dengan kita …
Walaupun air mata akan menetes …
Belajar menjaga hati dan pandangan, saat orang yang kita cintai ada
Maupun tiada bisa untuk dimiliki …
Manusia memang punya rencana, tapi allah lah yang menentukan.
Takdir allah pasti jau lebih baik …
Semoga kita termasuk orang-orang yang di Ridhoinya …
“hati itu cenderung mencintai orang yang berbuat baik kepadanya, Dan hati itu membenci yang berbuat buruk padanya”
Oleh : Annisa Luthfiah